Laman


Other Posts >>

Senin, 21 November 2011

KRANGKENG WARNa

Pantai rumpit
Aliran sungai membelah gunung gandasuli dan cincingguling
Jembatan dan pohon daon menghantarkan di pantai ini
Bebatuan kapur berada di sstiap sisi kanan muara
Tetapi pagi ini terasa begitu gelap
Angin timur menyapu getaran ombak berebut tepian
butiran air,pasir dan garam terbawa angin
Meliuk di antara hamparan pasir pagi menyingsing

Dini hari
Gembel penunggu muara sumadyo bumi
Merengkuh malam bersila pasir
Ubun ubun mengepul hawa ungu kekuningan
Aroma lembab panas berair
Menimbulkan gemuruh dari langit 
Memantulkan cahaya menguatkan grafitasi
Cahaya silau terjatuh dari langit utara

Sang guru berucap
Semua unsur telah terpenuhi
Janji terahir telah terucapkan persetujuan dewata
Maju pantang mundur
Sa yeg sa ekoproyo
Rawe rawe rantas malang malang putung
Semua harus berahir di purnama ini
Tak ada lagi esok atao lusa
Semua sudah tersiapkan
Maju atao semua sirna
Wajah sang guru tergetar
Kekerasan kolbu melelehkan karang sekalipn
Murka memuncak ingin melawan menagih janji
Memecahkan gulungan ombak laut
Langit terbelah petir menjulur laksa alif langit
Ku tak bisa lagi lari ucapnya
Ini dunia yang harus terpecahkan

Si gembel pangon tetap diam
Seribu bahasa belum menggoyahkan kersahan hati
Karena seribu warna masih menyelimuti
Kuning mengungkung
Putih merasuk sungsum
Hijo membelenggu
Merah menyalakan cahaya murka
Hitam masih menutup mata
Aku tetap gelap  Guru !!!
Trasnfer terang belum terbuktikan netra
Maafkan gembel  guru
Walo hati tetap alif yang sama
Nurani tetap maujud di kulit berembun
Aku tetap masih kosong
Terbelenggu, kosong terpenjarakan
Cahaya cahaya yang terlalu kuat mengutuk
Jalan hidup yang tak terbacakan
Telah mengikat membuat luka terlalu dalam
Maafkan aku Sang guru,.... Maafkan
Karena bodoh yang memang tak bisa
Maafkan aku sang guru
Karena Lemah yang memang melemaskan
Maafkan  ........

Gembel berlalu .....
Kini sirna oleh gelapnya pedut pagi
Jalan ke barat meyebrang sugai
Duduk di bawah tebing kapur
Tak maujud tinggal batu rumpit
Pertanda keteguhan hati
Njagreg tanpa harap
Yang kini hanya sebagai tempat sandar kapal dan  memancing
Direlakan sudah sebagai penyerta bumi
Di pertiwi nuansa nan agung

...................................Gembel Cyber......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar