Laman


Other Posts >>

Kamis, 24 November 2011

Cangcut,............... Taliwondo

Masih saya ingat,
Pertama membeli celana jeans
Saya melonjak kegirangan
Saya merasa sudah setara dengan remaja lain yang juga memakai celana jeans
Tapi di rumah,di kamar mandi,
Saya tersenyum,karena celana dalam saya tak sebagus celana luar.
 
Masih saya ingat,
Pertama saya merasa sadar,karena sudah tobat
Hingga setiap hari,saya selalu hadir di majelis taklim
Beribadah,menyembah Tuhan,membincangkan hamba Tuhan
Menghitung halal haram,menimbang siapa yang kafir dan siapa yang akan masuk neraka
Hingga dimana pun saya temukan,selain orang beriman,
Saya semprot dengan mengutip firman Tuhan
Sejak saat itu,saya merasa sudah menjadi orang beriman
Saya merasa setara dengan orang-orang suci
Merasa sekaum dengan orang-orang yang sudah dijamin sorga oleh Tuhan
Tapi beberapa tahun kemudian,
Dalam keheningan saya malu
Kenapa saya sibuk menampakkan diri sebagai orang beriman?
Kenapa saya harus memasang pengumuman bahwa saya orang beriman?
Ah … itulah sekelimut jaket keberagamaan saya di masa lalu
Sebuah arogansi ekspresi keagamaan di masa pubertas beragama
Tapi saat ini,
Saya sudah tobat berteriak
Saya tak kan membeli celana jeans lagi
Saya sudah ikhlas memakai celana robek
Asal celana dalam saya benar-benar nyaman
Karena celana luar hanya untuk orang lain
Sedang celana dalam untuk diriku sendiri
Saatnya saya bergerak ke “dalam” setelah sibuk promosi ke “luar”
Agamaku kini........... diam di dalam ...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar