Daun itu bergoyang
Serumpun pohon pisang di sebelah pagar
Pagi hari yang seharusnya tak pernah ada angin menggoyangkan
Mata ini tak terpindahkan
Daun bergoyang di waktu yang tidak biasannya tergoyangkan angin
Meja dan kursi ini ikut merasakan getaran tanganku di mana hatiku juga telah tergoyanagkan
Oh Tuhan engkau tujukan hari ini
Bergoyangnya dedaunan tanpa musim
Meliuk indah seharusnya dengan sinar mentari tercukupi
Tidak saling bersentuhan yang berakibat kerusakan
Tidak ada angin yang menghianati waktu bertiup
Tidak ada pagar yang mengakibatkan kepingan tersobek
Hari ini masih berlanjut
Berdiri tempat semula hingga hari ini
semakin keras angin menggoyang
hingga pagar itu hampir roboh
Tanganku semakin tak berkuasa menjernihkan hati dan pikiran atas getaran ini
Terbesit ketidak percayaan sedalam apapun
Engkau harus roboh dalam kepekatan hati tidak setia
Karena kau sembulkan akar akrmu sehingga tikus itu bersemayam di benjolan kakimu
Bahkan mungkin lebih dalam di antara calon tumbuh anakmu
Tikus itu terus menggerogoti
Goyangan itu makin keras
Robohlah engkau menimpa meja peganganku
Tuhan rasa ini
Telah menjelma dalam sakitku atas robohnya meja pegangan
Akibat yang bersarang dalam hati tidak setia
Aku harus bangkit sebelum semua roboh
Keselamatan tetumbuhan lain lebih penting
di banding kaki pincangku
Berjalan dengan tertatih
Sebilah kayu adalah penopangku aku pasang di antara pohon ini
Demi engaku dan tikus penggangu
Tetap hidup dan tidak menimpa tetumbuhan lain
Aku pamit dalam segala kerapuhan
Sebagai manusia tergopoh yang bodoh dan tak berguna lagi
Kiwul 82020
Serumpun pohon pisang di sebelah pagar
Pagi hari yang seharusnya tak pernah ada angin menggoyangkan
Mata ini tak terpindahkan
Daun bergoyang di waktu yang tidak biasannya tergoyangkan angin
Meja dan kursi ini ikut merasakan getaran tanganku di mana hatiku juga telah tergoyanagkan
Oh Tuhan engkau tujukan hari ini
Bergoyangnya dedaunan tanpa musim
Meliuk indah seharusnya dengan sinar mentari tercukupi
Tidak saling bersentuhan yang berakibat kerusakan
Tidak ada angin yang menghianati waktu bertiup
Tidak ada pagar yang mengakibatkan kepingan tersobek
Hari ini masih berlanjut
Berdiri tempat semula hingga hari ini
semakin keras angin menggoyang
hingga pagar itu hampir roboh
Tanganku semakin tak berkuasa menjernihkan hati dan pikiran atas getaran ini
Terbesit ketidak percayaan sedalam apapun
Engkau harus roboh dalam kepekatan hati tidak setia
Karena kau sembulkan akar akrmu sehingga tikus itu bersemayam di benjolan kakimu
Bahkan mungkin lebih dalam di antara calon tumbuh anakmu
Tikus itu terus menggerogoti
Goyangan itu makin keras
Robohlah engkau menimpa meja peganganku
Tuhan rasa ini
Telah menjelma dalam sakitku atas robohnya meja pegangan
Akibat yang bersarang dalam hati tidak setia
Aku harus bangkit sebelum semua roboh
Keselamatan tetumbuhan lain lebih penting
di banding kaki pincangku
Berjalan dengan tertatih
Sebilah kayu adalah penopangku aku pasang di antara pohon ini
Demi engaku dan tikus penggangu
Tetap hidup dan tidak menimpa tetumbuhan lain
Aku pamit dalam segala kerapuhan
Sebagai manusia tergopoh yang bodoh dan tak berguna lagi
Kiwul 82020
Jadilah laki2 yg gentle dan berani bertanggung jawab, dirimu itu laki2 yg punya keluarga dan anak2 perempuan...gak sepantasnya berbuat pengecut dgn lari dari tanggung jwb yg harusnya dirimu selesaikan...dirimu hidup sementara didunia, lari dri semua hnya akan mmperberat kehidupanmu skrg didunia mupun di akhirat...
BalasHapus