Laman


Other Posts >>

Rabu, 20 Juni 2012


 AKHIR PERJALANAN
Maafkan aku tak mampu bergerak ataupun mengatakan sesuatu
Ketika ucapanmu adalah keterusterangan
 Karena itu adalah sebuah kedalaman hati yang tak bisa di elakan
Di antara pojok pojok relung yang terdalam, walau …….
Ku rasakan bahwa itu pilu itu kepedihan dan itu juga …. sayang
Dalam dada mengepul asap, mengepul keindahan, juga butiran butiran embun
Itulah yang ku rasakan apa yang kau inginkan
dan apa gambaran itu?.......  adakah bayangan putih yang selalu menghisai perjlanananku?
Yang telah kutitipkan  bibit keagunganMu
Bersemedi  dalam gua garbo hingga tiba waktunya
Oh Hisabullah bil karim
Kedalaman rasa adalah rahasia
Rahasia tanpa tapal batas angan atau buih buih keindahan atau juga kepedihan tiada ahir
Keterusteranganmu adalah belati tajam menghunus dada dan jantungku
Membuat sesak nafasku bukan karena tanpa udara
Tetapi sebuah ketidankmungkinan dari sebuah ketidakmampuan kebahagiaan
Dan harapan penuh harap dan cinta
Bagiku adalah anugrah tak terelakan tanpa mampu ku terima
Rasamu adalah ketertekanan batin tanpa perhentian
Aku rasakan itu adalah pilu panjang
Tetapi engkau adalah menara buih dari lautan kasih
Sinaran rembulan yang selalu menyirami kesahduan
Atau matahari pagi yang kesejukannya menimbulakn embun
Itulah enkau sang Nyai
Nyai keindahan dan cintanya
Nyai  dengan penuh restunya
Maafkan aku atas kerinduan tanpa keberanian
Biarlah menetes disela mata karena hanya harap
Dan aku tetap di sini mematung tanpa bisa berharap
Dan enkaupun tetap berada di lautan hingga airmu menyiram daratan
Bersama kereta kebesaranmu dan terhunusnya pedang kayu di tanganku
Wujud sebuah kebesaran budi dan laku yang menghiasi kasih
Menggilas bangaki bangkai keserakahan
Menebas si leher kepalsuan terselubug sorban
Hingga itu adalah keputusan Tuhan  
………………….Itulah putus kesejatian Kekasihku………………..
Maafkan alamku, bumiku yang penuh kasih
Bukanlah lakon ini yang memporakorandakanmu, tetapi
Karena itulah putus kesejatian Tuhan
……………..Maafkan,… 130412 ……………….

Babak baru keindahan
Adalah pucuk cemara dan pinus beradu
Menimbulkan suara berdssir kesejukan di ikuti hembusan angin keindahan
Berhari, Berbulan dan bertahun menimbulkan kemakmuran di antra kehidupan
Beranak Pangeran welas asih tampan Marifatullah
Keggagahan bocah adalah cahaya
Indahmu dan indahku
Indahnya alam keserasian
Puja membahana di setiap altar pemujaan
Hingga megepul wanginnya tertiup seantero dunya
Tiada mata mampu berkedip memandangnya
Tiada jasad ingin jauh darinya
Itulah wujud budi laku dan kasih
Hingga waktu terus berjalan
Menerawang menembus angan langit sap ke tujuh
Oh …………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar